Pages

Subscribe:

Thursday, March 29, 2012

Jurusan Pendidikan Dokter: Kenapa Gue Gak Pengen jadi Dokter

Jadi dokter itu seakan-akan jadi prestise tersendiri, ya. Mungkin karena itulah banyak anak-anak kecil yang kalau ditanya "apa cita-cita kamu?", mereka akan langsung menjawab tanpa pikir panjang "aku pengen jadi dokter!". Lagian gak segampang itu kali kalo mau jadi dokter.

Dulu gue juga pernah pengen jadi dokter, dokter gigi sebenarnya. Gue gak pernah minat jadi dokter umum dan sebangsanya karena sebelum kita benar-benar jadi dokter, kita harus melewati tantangan yang sangat 'tak lazim', ngobrak-abrik mayat. Hiiiii, gue gak tahan. Gak-gak-gak kuat.

Tapi gue punya pertanyaan terbesar berkaitan dengan hal ini. Sebenarnya mayat yang dipake buat praktek itu mayat siapa sih? Emang ada ya orang yang mayat anggota keluarganya, misalnya, atau kerabat atau mungkin temannya rela diobrak abrik kayak gitu? Yah mungkin aja itu mayat orang yang tak dikenal kali ya. Gue pernah denger kabar burung kalo praktek kayak gitu harus beli mayatnya, ya? Jadi belinya dimana ya? Ampun dah, ribet kayak gini jadinya. Trus duit hasil jual mayat itu masuk ke 'kantung' siapa/apa? Ckckck

Dan seperti yang telah kita ketahui bersama, di agama gue, Islam, arwah orang yang baru meninggal akan dihantarkan ke suatu alam dimana dia harus menunggu sampai hari akhir. Dan sebelum itu, dia harus melalui tahapan tanya-jawab di alam kubur dulu. Setelah dia dikubur, setelah pengantar jenazah terakhir udah melangkah 3 langkah menjauhi kuburannya, baru deh malaikat pada dateng menghampiri si arwah/jenazah itu. Kalau dia punya dosa, mungkin akan ada siksa kubur, tapi kalau gak mungkin akan langsung dibawa ke alam tertentu (gue lupa nama alamnya apa). Nah, kalo kasus mayat yang diobrak abrik itu gimana?

Pertanyaan terbesar berkaitan dengan mayat bahan 'percobaan'-nya calon dokter adalah "apakah dia akan bisa  diazab di dalam kubur atau ditanyain oleh para mailakat?" Kalau gak, selama ini, selama mayatnya di obrak-abrik, kemana arwah si mayat itu? Gentayangan? Hii...

Bener-bener bahan renungan trisemester pertama tahun 2012. Hmmm
Gue masih mencoba mencari jawaban yang masuk akal buat masalah ini.

0 comments:

Post a Comment