Pages

Subscribe:

Saturday, April 28, 2012

Movies I eagerly want to see in 2012


2012! Emang agak telat juga sih baru nge-post film yang layak tonton di tahun naga air ini. Ini udah hampir Mei, Bo! Tapi walaupun begitu banyak film calon box office yang dirilis di summer jadi bisa dibilang post ini gak telat juga (karena sebagian besar film yang aku coba paparkan di sini kebanyakan film summer.

2012 adalah tahun yang sangat aku tunggu-tunggu dari akhir tahun 2011 kemarin, dari saat ketika aku tau sekuel terakhir dari trilogi Batman versi Nolan akan dirilis. 2012 juga bisa dibilang tahunnya superheroes movies karena ada 3 film besar yang mengangkat tema ini yang jadwal rilisnya pun hampir bersamaan. 2012 juga akan menjadi tahun pamungkas Twilight Saga (I’m not gonna talk it any further, I dislike Twilight Saga!). Film reboot/remake, 3D, sekuel, prekuel pun tak ketinggalan diincar oleh para moviegoers. Banyak yang memiliki list film apa yang mau ditonton di tahun ini, aku pun tak mau ketinggalan. Aku punya list film yang pengen aku tonton tahun ini. And if possible, I wanted to see them all in cinema. This summer is paradise. 

This is my top 8 worth-watching movies of 2012:

8.      The Raven

Film ber-genre thriller ini seharusnya dirilis tanggal 9 Maret kemarin tetapi diundur hingga 27 April. Film yang disutradarai oleh James McTeigue ini memiliki barisan cast yang mumpuni seperti John Cusack, Alice Eve, Luke Evans dan pemeran Profesor Mad-Eye Moody di Harry Potter Saga, Brendan Gleeson.

Film ini akan bercerita tentang pembunuhan thriller ala Edgar Allan Poe. Kira-kira akan seperti apa, mending ditonton sendiri aja deh. Nunggu tanggal 27 (tepatnya nunggu film ini diputer di Indonesia karena mungkin bisa jadi film bisa 'dikalahkan' film summer), tapi mungkin juga film ini akan mundur sekitar satu-dua minggu dari jadwal rilis di US. Sabar sabar.

Movie-o-meter: 6/10

7.      Madagascar 3: Europe’s Most Wanted

Entah kenapa film ini selalu amusing banget. Aku suka film ini walaupun banyak juga yang berpendapat gak sama dengan aku. Gak peduli lah. Yang jelas kuartet binatang super aneh ini selalu bisa bikin aku ketawa.

Ben Stiller, Jada Pinkett-Smith, David Schwimmer, dan Chris Rock balik dengan tokoh binatang konyol mereka dan kali ini mereka akan rock benua Eropa. Film ini akan dirilis tanggal 8 Juni 2012.

Movie-o-meter: 6/10


6.      GI Joe: Retaliation

     Film yang masih memasang aktor yang pernah bermain di Step Up, Channing Tatum, ini rencananya akan dirilis tanggal 29 Juni 2012 (Ha! That’s why I call this summer a paradise.) Nama besar seperti Dwayne ‘The Rock’ Johnson dan Bruce Willis akan ikut menyemarakkan film besutan Jon M. Chu ini. Tanda tanya besar bisa saja muncul karena sutradara Step Up 2, Step Up 3 dan Never Say Never ini adalah sineas spesialis musikal. Semoga saja harapan penggemar film franchise ini gak kecewa lagi karena prekuelnya pun gak sebagus yang diharapkan. Harapan besar selalu dilayangkan ke film-film blockbuster musim panas.

      Movie-o-meter: 6,5/10

      5.    Dark Shadows
      
     Film besutan Tim Burton ini adalah salah satu film yang bikin aku penasaran begitu baca review-nya di sebuah majalah film. Film Tim Burton dengan aktor utama Johnny Depp, what do you expect? Kerjasama antara Burton-Depp sudah banyak, seperti Alice in Wonderland, Sweeney Todd, dll. Istri sang sineas, Helena Bonham Carter, pun ikut meramaikan barisan cast film ini. 

   Film ini diangkat dari serial televisi yang mendapat sambutan memuaskan ketika ditayangkan sejak tahun 1966 hingga 1971. Premis kisahnya yang unik, setting gothic, perwujudan vampir, menjadi tontonan yang berbeda saat itu apalagi Burton dan Depp pun menyukainya. Di tangan Burton, film ini pasti akan sukses besar. Jadi gak sabar pengen nonton.

                                           Movie-o-meter: 7/10

      4.      The Amazing Spider-man

      Awalnya aku termasuk ke barisan orang yang menyangsikan film ini. Inilah film yang di-reboot paling awal. Masih ingat kan trilogi Spider-man versi Sam Raimi dengan bintang utama Tobey Macguire, Kirsten Dunst dan James Franco beberapa tahun yang lalu? Spider-man versi Sam Raimi termasuk ke film worth-watching versi aku. Dan filmnya sendiri emang bagus. Masih terlalu awal untuk reboot sebenernya untuk TAS ini.

   Namun rumornya The Amazing Spider-man ini di-reboot dengan ‘suasana’ yang beda. Bukan hanya sutradara yang beralih ke tangan Marc Webb, pemeran Spider-man pun beralih ke tangan Andrew Garfield, pemeran Eduardo Saverin di The Social NetworkLove interest Spider-man di sini bukan lagi Mary Jane Watson yang dulunya diperankan oleh Kirsten Dunst tapi Gwen Stacy yang diperankan Emma Stone. 
     
     Layak ditonton juga ini film. Aku menempatkan film ini di posisi ke-4 akhirnya dengan ekspektasi semoga  film ini bisa minimal setara dengan film jagoan aku, TDKR.

      Movie-o-meter: 7/10

3.   Skyfall

Film ke-23 James Bond! Film yang pengen aku tonton di urutan ketiga! Aku selalu suka Bond versi Daniel Craig karena menurut aku dia paling pantes memerankan sosok agen 007 ini.

Plot ceritanya sendiri belum diumumkan jadi aku gak bisa bercerita banyak di sini tentang jalan ceritanya. Barisan cast-nya pun sangat mumpuni, dari nama Javier Bardem yang didapuk menjadi musuh Bond, ada Ralph Fiennes juga. Namun sayangnya untuk menikmati film ini, kita harus bersabar sampai bulan November. Wuih, lama sekali. Semoga penantian ini worth it, semoga Skyfall gak ‘mengecewakan’ seperti Quantum of Solace.

Movie-o-meter: 7,5/10

      2.      The Avengers

      Aku pengen banget nonton film ini lebih karena faktor superhero kumpul di satu film (pasti akan sangat menarik sekali ada 6 superhero kumpul di satu judul film) dan Chris Evans. He’s the most handsome superhero ever!!
    
    Dari semua film Marvel yang rilis tahun lalu, terutama Thor, Captain America: The First Avenger, Iron Man 2 yang menampilan post-credit yang berupa potongan video bagaimana Nick Fury mengumpulkan para superhero ini, udah bisa jadi petunjuk pasti jika The Avengers akan segera dirils, minggu depan di USA. Berharap secepatnya dirilis di sini deh. Tinggal sekarang bagaimana strategi jitu tim produksi The Avengers untuk membuat porsi semua superhero sama rata. Bukan pekerjaan yang mudah juga apalagi barisan cast di sini memang aktor/aktris hebat semua. Menyetarakan ego pemain itu mungkin lebih susah daripada menyetarakan gender (?).

      Movie-o-meter: 7,5/10

      1.      The Dark Knight Rises

      This is it!!! Film yang paling aku tunggu-tunggu di tahun 2012. Terlebih siapa sih yang gak penasaran dengan akhir trilogi Batman versi sutradara jenius asal Inggris, Christopher Nolan? Dialah yang memberikan angin segar, dimensi baru, bagaimana superhero itu seharusnya. Batman versi Nolan lebih gelap dan lebih ‘manusia’. Perlu diingat juga Batman juga manusia, cuman bedanya dia manusia kelelawar. That's why I love his version of Batman!!

    Sekuel terbaru untuk Batman Begins (2005) dan The Dark Knight (2008) ini memang menjadi salah satu calon blockbuster box office. Tahun ini memang menjadi tahunnya superhero beraksi, terhitung minggu depan barisan superhero Marvel, The Avengers, akan dirilis di USA. Belum lagi saingan terdekat TDKR, The Amazing Spider-man. Dari sekian superhero, aku masih akan tetap selalu mendukung TDKR merajai box office.
   
    Bruce Wayne/Batman masih diperankan aktor asal Wales, Christian Bale. Michael Caine pun masih setia menjadi Alfred Pennyworth. Masih ada barisan cast yang mumpuni seperti Gary Oldman, Anne Hathaway, Tom Hardy, dan lain-lain. Worth movie of the year!

      Movie-o-meter: 8/10

Friday, April 27, 2012

Yeah, We’re Going to Munich!!


Torres menggiring bola yang menyingkirkan asa
Barcelona untuk berlaga di final UCL

Camp Nou ‘Tidak Bersahabat’ dengan Tuannya Sendiri


Review on 2nd leg UEFA Champions League semi-final ‘Barcelona vs Chelsea’ at Camp Nou on 25 April, 2012 


Chelsea harus melakoni leg kedua semifinal Liga Champions di kandang lawan, di Camp Nou. Dengan armada siap tempur dan dengan Didier Drogba, pencetak gol satu-satunya untuk The Blues di leg pertama, yang akhirnya bisa menjadi starter setelah ‘diistirahatkan’ saat melawan Arsenal di London Big Match weekend kemarin melambungkan optimisme yang berkobar di semua pemain, fans dan tentunya caretaker Roberto di Matteo. Apalagi dengan kemenangan tipis di leg pertama minggu lalu, paling tidak Chelsea membutuhkan minimal hasil imbang untuk melaju ke Final di Munich karena Barcelona gak mendapat kesempatan mencetak gol tandang.
Yang paling aku khawatirkan pada laga tandang ini adalah jersey tandang Chelsea: apakah Chelsea akan memakai jersey hitam atau putih. Hitam bukan warna yang tepat untuk laga crucial seperti ini karena jersey hitam tidak membawa keberuntungan untuk Chelsea. Agak berbau mitos juga sebenarnya tapi emang itulah kenyataannya. Jadi waktu tau Chelsea akhirnya pakai jersey putih, aku sedikit lega.
Karena hari itu hari Selasa dan aku kuliah sampai sore—otomatis gak ada kesempatan untuk tidur siang dulu soalnya aku kuliah dari pagi—aku pun memutuskan untuk tidur lebih awal dan bangun sebelum match-nya dimulai. Dan aku pun gelisah, guling sana guling sini. Gak bisa tidur dengan nyenyak. Honestly I didn’t feel that we were gonna win tonight but that didn’t mean optimism faded away from us. Aku masih optimis Chelsea bisa melaju ke final. Aku masih optimis Chelsea bisa menang di Camp Nou.
Akhirnya alarm berbunyi dan aku langsung lompat dari tempat tidur dan nyalain TV. Aku udah gak sabar banget dan super deg-degan, lebih ‘parah’ daripada yang di leg 1. Ini Camp Nou, banyak fans tim lawan yang super fanatik yang pasti bisa sedikit banyak mempengaruhi mental pemain Chelsea. Tapi ini sepak bola profesional, this is a game of men, hal itu tak jadi soal buat pemain sepak bola profesional. Aku yakin Chelsea pasti bisa bertahan.
Yang perlu ditekankan lagi di sini adalah this is a game of men. Jangan pernah remehkan tim kami. Kami datang dengan beban yang berat tapi tidak seberat beban Barcelona yang harus menang untuk menuju ke Munich. This is a game of men, kami bermain layaknya pria. Determinasi dan optimisme membumbung tinggi. Kami harus menang tapi kami siap kalah juga, asal kami membuat gol tandang. For me myself, yang jelas kami telah membuktikan pada dunia bahwa tim yang katanya terbaik di dunia ini ternyata bisa dikalahkan juga di leg 1 minggu lalu. Kami siap untuk menang and we deserved to win fairly.
Pertandingan pun dimulai. Seperti yang sudah diduga banyak pihak, termasuk aku, Chelsea akan lebih banyak menerapkan strategi bertahan, seperti yang telah sukses diterapkan di Stamford Bridge. Aku gak masalah sama strategi ini yang jelas strategi ini ampuh untuk mengatasi tiki-taka Barcelona.
Tak terhitung sudah berapa kali gawang Chelsea diincar pemain Barcelona. Tak terhitung sudah berapa kali Petr Cech menyelematkan gawangnya. Lini pertahanan The Blues juga berkerja super ekstra keras untuk menahan gempuran serangan anak-anak Catalan. Dan kami masih bisa bertahan. Memang sih permainan Chelsea gak bisa dibilang indah dan menghibur, seperti yang telah Frank Lampard, pemain sepakbola favorit saya, katakan—but I have to confirm here that I love Chelsea not because of him. No, that’s too superficial. I love Chelsea from deep inside my heart, tak ada paksaan dan pengaruh dari luar. Seperti yang dilansir bola.kompas.com, Lampard mengaku bahwa timnya tidak tampil sesuai keinginan banyak orang pada leg kedua semifinal Liga Champions, melawan Barcelona, di Camp Nou. Meski begitu, ia menilai timnya layak mendapat tiket final karena telah berjuang dengan gigih. Aku pun menilai demikian. Dan aku setuju dengan pernyataan sang kiper, Petr Cech, seperti dilansir bola.kompas.com, Chelsea tampil 150%. Tak masalah apakah semua punggawa Chelsea mundur untuk bertahan total. Sekali lagi, tak masalah ball position dikuasai Barcelona karena menang-kalahnya sebuah tim dalam sepakbola tidak ditentukan oleh penguasaan bola. Dan aku gak peduli tentang tanggapan orang yang bilang gaya permainan Chelsea kurang menarik di kedua laga semifinal menghadapi Barcelona ini, kurang terbuka. The truth is Chelsea sukses membekuk Barcelona dengan strategi ini, so what, then?
Sebelum fokus nonton pertandingan ini, aku buka laptop dan mulai internetan karena pasti akan rame sekali ini suasana di ‘luar’ sana. Banyak temen-temen aku yang dukung Barcelona, faktor Jorge Lorenzo berbicara di sini. Kadang aku suka gak paham kenapa orang suka menyukai sesuatu yang disukai idolanya. Mereka mendukung sesuatu itu tanpa tau apa yang mereka dukung, bagaimana sesuatu itu, seperti apa sesuatu itu, dan bagaimana sejarah di balik sesuatu itu. Ikut arus, that’s what I’m trying to tell you. Tapi itu gak salah juga sebenarnya, hanya saja that’s not a good ‘scenery’, at least for me. Why would you bother yourself for something you fight-for-nothing?
Dari menit awal pertandingan, Barcelona selalu unggul, baik dari segi penguasaan bola dan agresivitas penyerangan. Namun serangan mereka gak efektif. Dari total sekitar 26 goal attempts, Barcelona hanya bisa membuahkan 2 gol. Bandingkan dengan Chelsea yang melepaskan 4 tendangan ke gawang Victor Valdes dan 3 di antaranya menjadi gol. Padahal hampir semua pemain Barcelona menyerang dan Chelsea pun masih konsisten bertahan. Barcelona bermain kurang efektif. Hanya menang agresivitas dan penguasaan bola. Silakan dinilai sendiri apakah faktor kecakapan kiper diperlukan oleh klub sekelas Barcelona.
Ada dua pemain yang belum banyak berkeringat di lapangan udah harus keluar karena cedera. Pertama, Gary Cahill, bek Chelsea, terpeleset dan sepertinya mengalami cedera. Nah, yang kedua ini, Gerard Pique, bek Barcelona sekaligus kekasih Shakira (ini kenapa Shakira dimasukin ke sini? Apa hubungannya sama cederanya Pique?). Cara dia dapet cederanya gak banget. Saat itu Pique dan Drogba mengejar bola ke kotak penalti Barcelona. Tiba-tiba aja Valdes datang dan menghalau bola dengan melompat. Nahasnya Pique terkena tubuh besar Valdes tepat di kepalanya dan kabarnya dia langsung dilarikan ke rumah sakit karena cedera ini. Parah banget, goblok banget nih kiper. Aku masih prefer Iker Casillas, kiper Real Madrid dan kiper utama timnas Spanyol—dibandingkan Valdes yang hanya kiper kedua. Aku udah cukup banyak liat kiper yang melakukan tindakan bodoh yang merugikan timnya seperti itu hanya saja yang terjadi tadi malam terlihat begitu.... konyol.
Di 30 menit pertama babak pertama, Barcelona masih berusaha ekstra keras untuk membobol gawang Cech dan Chelsea tetap bertahan super duper keras di garis pertahanan. Menit ke-35, Barcelona berhasil membobol gawang Chelsea lewat kaki Sergio Busquets. Akhirnya usaha mereka membuahkan hasil juga. Namun sungguh sangat disayangkan ketika menit ke-37, sang Kapten Chelsea, John Terry, diberi kartu merah karena melakukan sesuatu yang tak senonoh kepada Alexis Sanchez: dia menyikut bokong Sanchez. Sungguh tindakan yang sangat tidak terpuji, apalagi dilakukan oleh sang Kapten di pertandingan maha penting ini. Aku pun gak tau kenapa bisa JT melakukan hal sebodoh itu walaupun awalnya aku kira ada konspirasi lagi antara wasit dan Barcelona. Tapi ternyata gak terbukti. Tapi, menurut aku, kartu merah terlalu berat untuk JT. Kartu kuning bolehlah. Tak pelak JT pun langsung naik pitam tapi Cech menenangkannya. Menurutku, Sanchez ‘berakting’ di sini. Terlalu dilebih-lebihkan, sepertinya dia memprovokasi wasit supaya JT diberi kartu merah. Atau jangan-jangan JT gak sengaja ngelakuin ini? Yah, hanya Tuhan yang tau. Dan berkaitan dengan kejadian ini, ada kabar baik dan buruk untuk Chelsea: kabar baiknya Lampard yang jadi kapten sekarang dan kabar buruknya Chelsea hanya akan bermain dengan 10 orang dan itu akan sangat berat. Kalaupun Chelsea lolos ke final, mereka akan tampil tanpa sang Kapten. Dan andaikan Chelsea menjadi jawara UCL ini—AMIN—JT dipastikan tak akan menjadi orang pertama yang mengangkat trofi telinga-besar.
Barcelona pun berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan satu gol tambahan lagi oleh Iniesta sebelum turun minum (lupa menit keberapa). Cech dan lini bertahan The Blues tampak tak fokus dan kurang konsentrasi sejak JT di-sent off. Dan ini menjadikan langkah The Blues ke final UCL sedikit tertahan, walaupun masih ada 45 menit babak kedua. Minimal Chelsea harus menggolkan satu bola ke gawang Barcelona agar bisa melaju ke final dengan keunggulan gol tandang.
Sebelum turun minum, publik Camp Nou dikejutkan oleh gol Ramires pada menit ke-45+1. Gol ini terbentuk dari assist Lampard yang melihat peluang di depan. Ini kesalahan Barcelona juga sebenarnya, mereka terlalu fokus menyerang dan hampir semua pemain mereka menyerang sehingga ada ruang cukup besar di pertahanan Barcelona yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Ramires yang menghasilkan gol tandang yang cantik. Aku seneng banget walaupun agregat 2-2 dengan keunggulan gol tandang ini masih belum aman untuk Chelsea karena Barcelona bisa menambah gol kapanpun, mengingat mereka bermain terbuka dan mempunyai banyak peluang. Masih ada 45 menit berikutnya.
Nah, satu hal yang aku pelajari dari laga semalam ini: jangan seenaknya meremehkan orang lain. Chelsea yang gak diunggulkan untuk melaju ke final, apalagi harus menghadapi gempuran matador Catalan di semifinal, malah sukses membuktikan bahwa mereka memang layak ke final. Seperti yang dilansir sport.detik.com, Media asal Catalan, Sport, bahkan dengan terang-terangan mengatakan bahwa Barca lebih layak untuk menang. Sebaliknya, Chelsea dituding sebagai klub yang vulgar, pengecut, penakut, dan tidak pantas untuk menang. Penghinaan semacam ini sangat disayangkan, mengingat mereka harus menjilat ludah mereka sendiri sekarang, tapi Chelsea telah sukses membuktikan pada dunia bahwa mereka bisa mengungguli Barcelona, bisa menyingkirkan raksasa Catalan.
Babak kedua dimulai dan gawang Chelsea tak pernah jauh dari ancaman. Chelsea nampak semakin memperketat pertahanannya dan mungkin akan memanfaatkan serangan balik cepat di sela-sela kelengahan Barcelona. Keunggulan gol tandang sepertinya agak melegakan tapi for me, that’s not relieving enough.
Lampard dan Fabregas sempat terlibat adu mulut. Fabregas terjatuh di sebelah Lampard tapi aku lupa kenapa mereka bisa begitu (I need to watch the match again). Lampard hampir marah-marah kepada mantan pemain Arsenal ini tapi untungnya berhasil diredam oleh pemain-pemain Chelsea. Jangan sampai deh Lampard dan Chelsea dirugikan lagi di UCL, sudah cukup. Emosi dan aroma dendam kembali menyelimuti Camp Nou. Memori laga semifinal leg 2 tahun 2009 di Stamford Bridge kembali menyeruak.
Fabregas sempat dilanggar di kotak terlarang oleh Drogba dan wasit langsung menunjuk titik putih yang artinya Barcelona berhak mendapat hadiah penalti. Aku sempat was-was dan makin deg-degan tapi aku percaya Cech masih bisa diandalkan. Cech pasti bisa menyelematkan gawangnya, tingginya aja hampir 2 meter dibandingkan Lionel Messi yang menjadi algojo penalti ini. Messi pun mengambil kesempatan ini di menit ke-49 namun gagal mengonversinya menjadi gol. Untunglah, tiang gawang seolah menjadi pengganti JT di sini. Lagipula gawang sebegitu gedenya kenapa yang diincar tiang gawang sih, Lionel? Dan hal ini memperpanjang rekor Messi tak pernah sekalipun membobol gawang Chelsea. Yeaaaah!! Mungkin ada kaitannya dengan beban mental yang diempu Messi di laga ini, ha, who knows? Mungkin bisa jadi juga faktor kelelahan pemain Barcelona, kelelahan mental dan fisik, karena weekend kemarin menjamu rival abadinya, Real Madrid. Wah, tapi Chelsea pun harus menghadapi Arsenal kemarin itu. That’s not a reason, though.
Di menit-menit terakhir atmosfir pertandingan semakin panas saja karena Barcelona yang tak kenal lelah terus mencoba membobol gawang Cech dan Chelsea yang masih fokus dengan strategi pertahanan ofensif mereka. Aku sempet khawatir Chelsea gak bisa melaju ke final tapi aku selalu yakin bahwa fair play should win tonight.
Sepuluh menit terakhir, Drogba diganti Torres. Barcelona sempat membuahkan gol sebelumnya tapi gol ini dianulir karena offside. Menit 90 berjalan dan Barcelona masih sibuk menyerang tapi bola berhasil direbut pemain Chelsea (sepertinya Ashley Cole) dan diumpan jauh ke Torres yang berlari leluasa di pertahanan Barcelona, menerjang Valdes, dengan hanya satu pemain bertahan Barcelona mengejarnya namun masih kurang cepat dibandingkan Torres. El Niño berhasil melewati Valdes dan mengantarkan bola ke gawang Barcelona. Chelsea pun bersukacita. Sumringah di wajah RDM, di wajah punggawa Chelsea, di wajah kami para True Blues.... honestly I just don’t believe what I have just seen. He scored a goal!! Dengan hanya sisa beberapa detik saja, mustahil bagi Barcelona untuk mengejar ketertinggalan ini. Mereka harus mengakui kemenangan ini. Messi pun menangis. Cup cup cup, kalah-menang adalah hal biasa dalam sepak bola, Nak.
Soal Torres, dulu aku sempet meremehkan dia karena dia gak ‘panas-panas’ setelah didatangkan dari Liverpool. Dia belum memunculkan performa terbaiknya bersama Chelsea. Tapi dia bisa membuatku bangga juga karena golnya semalam. Gol yang menaikkan gengsi. Menang hanya dengan keunggulan agregat mungkin akan membuat banyak kalangan semakin meremehkan Chelsea walaupun pasukan biru London ini melaju ke final tapi dengan adanya gol Torres, Chelsea bisa melaju ke final dengan bangga dan kepala tegak. Aku terharu. Aku terharu atas kemenangan yang dramatis ini.
Dan perlu diingat, Chelsea menang bukan karena beruntung. Kami bekerja sangat keras. Dengan hanya sepuluh pemain kami bisa menahan imbang raksasa Catalan di kandangnya sendiri dan membungkam langkah Barcelona ke partai final. Kami bekerja ekstra keras, mungkin faktor keberuntungan ada tapi itu bukan faktor utama kemenangan kami. Kami bermain efektif, kami bisa membuat 3 gol dari 4 kesempatan.
Aku seneng banget. Gak tau mesti ngungkapin dengan cara apa yang jelas aku seneng banget. We’re going to Munich, Chelsea, let’s prove that we are the best in the world. Keep the Blue flag flying high. And we will be victorious!! (mengutip liriknya Uprising dari Muse.)
Satu hal yang aku inginkan dari Om Roman, pemilik Chelsea: permanenkan caretaker Roberto di Matteo!! Permanenkan RDM!!
Camp nou, setelah menjadi saksi kekalahan tuannya di tangan Real Madrid di laga bertajuk El Clasico weekend lalu, sekarang menjadi saksi tidak lolosnya Barcelona ke final Liga Champions. Menang-kalah dalam sepak bola itu biasa. Aku salut dengan Pep Guardiola karena dia sportif dan mengucapkan selamat pada RDM dan Chelsea. Hanya orang besar yang berani mengakui keunggulan lawan.
Dan lawan Chelsea di final Champions tahun ini adalah Bayern Muenchen. Final akan diadakan di kandang Muenchen, di Allianz Arena (salah satu stadion favorit aku) tanggal 19 Mei nanti. Oh my God, I just can’t wait that long.
Madrid tersingkir setelah drama adu penalti yang menyakitkan. Penalti memang seperti berjudi, faktor keberuntungan banyak berperan di sana. Aku gak mau bahas Madrid-Muenchen, aku gak tau banyak soal mereka. Yang jelas Chelsea akan melawan Muenchen di Munich, di Allianz Arena, di kandang raksasa Jerman, di depan pendukung The Bavarian.
Aku berharap semoga Chelsea menjadi juara UCL untuk pertama kalinya tahun ini. Aku yakin semua True Blues juga berharap demikian. Kami ingin melihat Chelsea berjaya. Kami ingin membuktikan pada dunia bahwa Chelsea memang pantas menjadi juara Liga Champions. Chelsea Till I Die. Optimis harus terus ada.
Dan yang terakhir supaya perlu diingat bahwa aku menulis semua ini dalam perspektif aku pribadi, no offence buat Azulgranas, ya!! 

Saturday, April 21, 2012

Quiero compartir una de mis canciónes en Español. El título es "Luz Sin Gravedad", interpretado por Belinda Peregrin. Me encanta esta canción mucho, incluso cuando estoy muy feliz de cantar canciones tristes. La versión en Inglés se titula "See A Little Light".
Lo siento si mi español no es lo suficientemente bueno, todavía estoy estudiando. Hablo muy poco Español. Jejej.


Luz Sin Gravedad



Sola recordando
Mientras los segundos van pasando
No sé cómo te podré olvidar
Cae la lluvia en la ventana
Dibujando tu mirada
Un instante es una eternidad

Estoy cansada de soñar sin ti
Confundir la realidad
Y no sé si volverás
Para amarme y esperar
Sin pedirme nada más
Si pudiera ser verdad
Ya no habría oscuridad

En cada historia hay un final
En cada amor hay desamor
En cada encuentro hay una ilusión
Somos tanta gente sola y diferente
Amar es ir contigo hasta morir

Y no sé si volverás
Para amarme y esperar
Sin pedirme nada más
Si pudiera ser verdad
Ya no habría oscuridad

Ohh ooh oooh
La la la
Ohh ooh oooh
Ohh ooh ooooh
La la la la la la la la la

Y no sé si volverás
Para amarme y esperar
Sin pedirme nada más
Si pudiera ser verdad
Ya no habría oscuridad
Sólo luz sin gravedad
Si pudiera ser verdad
Ya no habría oscuridad
Ya no habría oscuridad

Sola recordando
Mientras los segundos van pasando
No sé cómo te podré olvidar

Another Perspective for 1st Leg Semi-final UCL 2012 “Chelsea vs Barcelona”

The Blue Flag is Flying High 


Akhirnya doa semua True Blues di dunia menjadi kenyataan: Chelsea menang di leg 1 Semifinal UCL 2012!!! Kalau aku ada di Bridge saat itu, aku bakal standing applause buat Chelsea – buat Drogba, buat di Matteo – aku bakal teriak-teriak sepanjang jalan pulang.

Sepanjang 2x45 menit pertandingan, aku dibuat ketar-ketir, cenat-cenut, deg-degan gak keruan. Dari sejak peluit ditiup, ball position Barcelona lebih unggul. Dan selalu begitu sampai 2x45 menit kemudian. Chelsea gak pernah megang bola lebih lama, selalu berhasil direbut. Yah, walaupun pemain Barcelona rata-rata pendek, gak setinggi pemain Chelsea, tapi mereka berhasil memanfaatkan hal itu buat unggul di penguasaan bola, salah satunya. Tapi sepak bola tidak ditentukan oleh ball position. Sepak bola ditentukan oleh gol.

Barcelona emang punya banyak peluang emas tapi semuanya gak berhasil menggetarkan gawang Petr Cech. He played so damn good. Lini pertahanan The Blues juga patut diacungi jempol. Inilah kunci sukses Chelsea saat itu. Semua pemainnya bermain luar biasa. Excellent!! Ada satu peluang yang kalau gak digagalkan Ashley Cole bakal jadi gol. Ada satu peluang dari Lionel Messi yang bisa dihentikan Cech.

Tapi satu-satunya peluang Chelsea akhirnya berbuntut gol. Satu-satunya gol di pertandingan ini: gol dari Drogba, assist dari Ramires, dengan serangan balik yang cepat. Gol terjadi di menit-menit terakhit babak pertama. Serentak Bridge pun bergemuruh dashyat, menyambut gol Drogba. Aku sendiri juga mulai lompat-lompat gak jelas, bikin gaduh kost di pagi buta. Aku gak peduli, I was too thrilled!!

Ball position masih didominasi Barcelona tapi Chelsea masih bisa bertahan. Jantung aku juga masih belum mau berdegup normal. Aku masih berharap akan ada gol lagi. Keunggulan 1 – 0 sebenarnya sudah cukup untuk Chelsea, untuk aku pribadi. Chelsea unggul dengan agregat 1 – 0.Yang penting Barcelona gak dapet gol tandang dan itu bisa dibilang mendekatkan langkah Chelsea ke trofi kuping-besar. Aku harap Chelsea bisa meraihnya tahun ini. Kebanggaan untuk semua True Blues di seluruh dunia, kebanggaan Roman Emperor, kebanggaan Roberto di Matteo.

Anyway, kinerja RDM memang pantas diacungi jempol. Awalnya waktu dia didaulat menjadi care-taker Chelsea semenjak Andre Villas-Boas dipecat, banyak yang menyangsikan dia, termasuk aku. Aku memandang sebelah mata ke RDM. Tapi buktinya dia juga yang berhasil membangkitkan Chelsea. Dia juga yang berhasil membawa Chelsea ke semifinal UCL, ke final Piala FA, prestasi yang hampir mustahil saat Chelsea masih di bawah asuhan AVB. Bukan karena AVB jelek, dia bagus kok. Sebelum ke Chelsea dia meraih 4 gelar sekaligus dengan Porto. Di era RDM, Chelsea berhasil mempertahankan rekor 10 kali tak terkalahkan di kandang, termasuk kemenangan di Bridge kemarin. Cuma tinggal menunggu waktu saja sampai RDM menandatangani kontrak permanen sebagai pelatih Chelsea. And I hope so. Dialah satu-satunya yang bisa menggabungkan para pemain ‘tua’ Chelsea macam Frank Lampard, kapten John Terry, Didier Drogba, dan pemain mudanya seperti Juan Mata.

 For me, kalau toh tahun ini Chelsea masih belum bisa meraih piala Liga Champions, that’s okay, asalkan wasit di leg 2 nanti di kandang Barcelona, Camp Nou, gak rese seperti tahun 2009 dulu. That’s it. Sepakbola memang bukan pertandingan catur. Lapangan sepak bola sangat luas dan hanya ada 1 wasit utama dan 2 hakim garis. 3 pasang mata gak cukup untuk mengawasi satu bola dengan 22 pemain. Inilah keunikan sepak bola. Dan buat kalian fans Barcelona, yang gak percaya sama ini, coba cek Google, cari beritanya. Buka mata kalian karena keadilan dan kesempurnaan hanya milik Tuhan, bukan milik klub favorit dunia.

Biasanya sudah menjadi ‘tradisi’ bahwa tim favorit dan terbaik di dunia selalu mendapat ‘perhatian’ lebih dari wasit. Mereka cenderung lebih dibela. Dan itu sebenarnya gak salah, hanya kurang adil saja. Kalau mau diasosiasikan, coba inget waktu sekolah, di saat orang pintar selalu didengarkan dan dinomorsatukan. Apa yang mereka katakan dan lakukan selalu didengarkan, disorot, diperhatikan, dan kadang itu bisa membuat mereka manja atau malah lebih terpacu untuk jadi lebih baik lagi. Dan orang biasanya berharap terlalu berlebihan pada mereka. Itu fakta bukan bualan.

No comment soal Barcelona, soal predikat ‘cheaters, liars, actors’ mereka. Gak peduli El Clasico, gak peduli betapa Jose Mourinho selalu geram dan gregetan saat timnya, Real Madrid, tanding lawan Barcelona. Yah, mungkin suatu hari nanti aku bisa liat match yang melibatkan Barcelona secara langsung dan membuktikan hal ini. *shrugs*

Menjelang leg 2 nanti, aku cuma mau yang terbaik, whether Chelsea akan melaju ke final atau gak, yang jelas Chelsea udah berhasil mengalahkan Barcelona di leg 1, mengalahkan tim favorit dan juara bertahan UCL dan membuktikan pada dunia bahwa tim sekelas Barcelona ternyata masih bisa dikalahkan. Bahkan Getafe pun bisa mengalahkan mereka. Beban sebagai juara bertahan kadang bisa menjadi terlalu berat dan menyakitkan – atau mungkin bisa menjadi racun. Determinasi, kerja keras, optimisme, dan tekad yang kuat selalu menang. Tapi aku optimis Chelsea bisa meraih piala Champions tahun ini. Optimis gak ada salahnya, kan?

Blue is the colour, football is the game
We’re all together and winning is our aim
So cheer us on through the sun and rain
Cause Chelsea, Chelsea is our name

#KTBFFH #CTID

Sunday, April 15, 2012

Dashboard Confessional's Best Song Ever


Dashboard Confessional is one of my favorite bands. Their songs are always simple yet poetic. I never find any other songs like them. This is what I call 'coincidence' as I first listened to the song several years ago, when I couldn't differentiate rock and emo. This song always makes me feel fuzzy, dramatic, and I hope it can affect the same thing to you.

If you're curious about the song, you can google it cause I don't provide the link here. I only wanna share the lyrics. Es espectacular!!!



Down in a local bar
Out on the boulevard
The sound of an old guitar
Is saving you from sinking
It’s a long way down
It’s a long way

Back like you never broke
You tell a dirty joke
He touches your leg and thinks he’s getting close
For now you let him just this once
Just for now
And just like that – it’s over

Don’t turn away
Dry your eyes, dry your eyes
Don’t be afraid
Keep it all inside, all inside
When you fall apart
Dry your eyes, dry your eyes
Life is always hard for the belle of the boulevard

In all your silver rings
And all your silken things
That song you softly sing – is keeping you from breaking
It’s a long way down
It’s a long way

Back here you never loved
You’ve shaked the shivers off
You take a drink to get your courage up
Can you believe it?
Just this once
Just for now
And just like that
It’s over

Don’t turn away
Dry your eyes, dry your eyes
Don’t be afraid
Keep it all inside, all inside
When you fall apart
Dry your eyes, dry your eyes
Life is always hard for the belle of the boulevard

Please hold on – it’s alright
Please hold on – it’s alright
Please hold on

Down in a local bar
Out on the boulevard
The sound of an old guitar
Is saving you

Don’t turn away
Dry your eyes, dry your eyes
Don’t be afraid
Keep it all inside, all inside
When you fall apart
Dry your eyes, dry your eyes
Life is always hard
Let me dry your eyes, dry your eyes

Don’t turn away
Let me dry your eyes, dry your eyes
Don’t be afraid
Keep it all inside, all inside
When you fall apart
Let me dry your eyes, dry your eyes
Life is always hard for the belle of the boulevard

Monday, April 9, 2012

MotoGP 2012: Seri Losail, Qatar



Kemenangan Manis Jorge Lorenzo di Qatar





8 April 2012


Setelah menunggu selama lebih dari 5 bulan, gelaran akbar balap motor kelas para raja, MotoGP, akhirnya dimulai juga. Sirkuit Losail, Qatar, menjadi saksi keperkasaan para rider  yang mulai tahun ini menggunakan mesin 1000cc. Banyak yang mempunyai prediksi berbeda mengenai siapa yang akan merajai kelas ini, setelah Casey Stoner menjadi juara dunia tahun lalu, karena tentu saja motor dengan kekuatan mesin 1000cc bukan merupakan motor yang ‘mudah’ untuk dikendalikan, terutama jika dibandingkan dengan motor 800cc seperti tahun lalu. Butuh skill khusus, mental baja, dan semangat pantang menyerah untuk menaklukan motor ini.

Tentu saja sebagai fan yang setia, saya mendukung Jorge Lorenzo walaupun bisa dikatakan peluang Lorenzo untuk menang di Losail sangat tipis. Rival terberatnya, pembalap asal Australia, Casey Stoner, sangat tangguh jika melakukan balapan di Losail apalagi di kampung halamannya, Phillip Island. Karena karakter sirkuit Losail mirip dengan sirkuit Phillip Island, dengan trek lurus yang sangat panjang, mungkin inilah yang membuat Stoner begitu digdaya di kedua sirkuit ini. Dengan didukung performa mesin dari Ducati (tahun 2007-2010) dan Honda(2011-sekarang), yang memang kuat di trek lurus, Stoner sudah empat kali secara beruntun naik podium utama di Losail. Namun di era 1000cc ini, kekuatan motor Yamaha, saya kira, sudah dapat mengimbangi Honda. Dan kejayaan Lorenzo tahun 2010 pun tak elak mungkin akan terulang lagi tahun ini. Hanya Lorenzo satu-satunya yang bisa mengusik ketenangan pasukan Honda.

Balapan dimulai pada malam hari (ditayangkan live di Trans7 pukul 2 dini hari). Sebagai pole sitter, Lorenzo berhak memulai start terdepan dengan unggul tipis atas Stoner yang akan memulai start dari posisi kedua. Posisi ketiga ditempati Cal Crutchlow, pembalap asal negeri Ratu Elizabeth II.  

Balapan berlangsung sangat seru. Pedrosa, yang memulai start dari posisi ketujuh, berhasil merangsek maju dan bersaing dengan Lorenzo dan Stoner dalam perebutan posisi pertama. Putaran pertama Lorenzo berhasil memimpin dengan disusul Stoner dan Pedrosa. Sayangnya jarak yang tak terlalu jauh berhasil dimanfaatkan Stoner untuk merebut posisi satu dari Lorenzo di putaran keempat dan terus memimpin sampai tiga putaran jelang finis. Lorenzo juga sempat turun posisi ke posisi ketiga setelah dibalap kompatriotnya, Pedrosa. Namun semangat juang yang tinggi dan mental sekeras bajalah yang membuat Lorenzo pantang menyerah dan berhasil menyalip Pedrosa tidak lama kemudian. Kalau saat itu Lorenzo tidak senekat itu, dia tak akan berhasil merajai Losail. Stoner pun berhasil dilibasnya pada beberapa putaran sebelum finis. Dan juara dunia tahun 2010 ini pun terus memimpin hingga mencapai garis finis. Pedrosa pun berhasil membalap rekan setimnya, Stoner, yang mulai kelihatan kelelahan dan melambat.

Dan akhirnya dominasi Stoner di Losail pun berakhir dan mi campeón, Jorge Lorenzo, pun berhasil melakukan comeback yang sangat manis di Losail. Tadinya saya berharap Lorenzo akan melakukan selebrasi gilanya di Losail tapi dengan melihat raut muka pembalap kelahiran 4 Mei yang luar biasa senang dan emosional, saya kira itu sudah cukup memuaskan. Dan saya selalu berharap, seperti harapan semua Spartans di dunia, Lorenzo akan mengulang kesuksesannya di tahun 2010 dan menjadi juara dunia pertama kelas 1000cc tahun ini. Dengan begitu, orang yang memandang Lorenzo sebelah mata pun akan terpana dan mengakui bahwa menjadi orang sukses itu gak gampang.

Cerita mengenai mengapa saya begitu mengidolakan Jorge Lorenzo akan datang segera.