Pages

Subscribe:

Sunday, May 20, 2012

Champions League final: Bayern Muenchen vs Chelsea — Kami pantas mengangkat Piala Kuping Besar for the first time!!


Pemain Chelsea bersuka cita

Chelsea berhasil mengawinkan dua trofi, trofi piala FA dan Liga Champions, setelah menghempaskan asa Bayern Muenchen dini hari tadi (20/5) di depan publiknya sendiri, Allianz Arena.

Perjalanan Chelsea menuju Allianz Arena dan pergantian pelatih
The Blues, begitulah julukan Chelsea, memang harus melewati perjalanan berliku nan panjang dan pasang surut sebelum akhirnya berhasil mengangkat tinggi trofi prestisius benua Eropa, the big-ear trophy. Dipecatnya Andre Villas-Boas dari kursi kepelatihan Chelsea Maret lalu karena penampilan Chelsea yang tak kunjung membaik menjadi titik balik kebangkitan Chelsea, apalagi ketika Roberto Di Matteo dipilih sebagai pelatih sementara (caretaker) The Blues.

Hanya dalam waktu 3 bulan setelah pengangkatan RDM sebagai caretaker, performa Chelsea sungguh menakjubkan, terutama di EPL dan Liga Champions. Awalnya hampir semua orang meragukan kapasitas RDM karena karir kepelatihan pria Italia kelahiran Swiss ini hampir tidak ada, setelah dipecat West Bromwich Albion pada awal 2011. Saya pun meragukan RDM tapi sekarang saya berani berteriak lantang bahwa jika Roman Abramovich tidak menyodori kontrak sebagai pelatih permanen Chelsea kepada RDM, hal itu akan menjadi keputusan paling bodoh dan idiot yang pernah diambil Roman. Roberto Di Matteo harus di-“jaga”, walaupun kelihatannya Robbie tidak begitu mengkhawatirkan nasibnya di Stamford Bridge setelah ini. Dia memilih untuk bersikap kalem dan fokus pada laga penting Chelsea di Liga Champions. Keputusan mengenai pelatih Chelsea akan diumumkan musim panas ini dan saya harap RDM adalah satu-satunya pilihan Roman.

Chelsea sempat ditekuk Napoli 1 – 3 di babak 16 besar Liga Champions leg 1. Namun RDM berhasil membalikkan keadaan dan mengangkat mental punggawa tim Biru London ini dengan memenangi laga ulangan FA Cup melawan Birmingham yang berakhir dengan kemenangan Chelsea 2-0 dan kemenangan 1-0 Stoke City di EPL sehingga bisa menang 4 – 1 (agregat 5 – 4) di leg kedua di Stamford Bridge. RDM pun berhasil mengantarkan Chelsea meraih hasil memuaskan 5 – 1 atas Tottenham Hostspur di laga Piala FA. Chelsea akhirnya berhasil mengangkat trofi Piala FA setelah menekuk Liverpool 2 – 1 di Wembley Stadium hanya dua minggu sebelum final Liga Champions ini. Di Liga Champions Chelsea berhasil melaju ke semifinal setelah menekuk Benfica (agregat 3 – 1) dan secara heroik dan meyakinkan berhasil mengalahkans sang juara bertahan Barcelona (agregat 3 – 2) di semifinal Liga Champions. Apalagi di leg kedua, (review mengenai ini ada di blog saya) hanya dengan 10 pemain Chelsea berhasil menyingkirkan sang Juara bertahan. Pencapaian yang sangat luar biasa, kan?

Champions League final and Chelsea’s triumph
Nah sekarang saya akan mengulas Final Liga Champions dini hari kemarin dimana Chelsea berhasil meraih titel Jawara Eropa untuk pertama kalinya.

Tak mudah memang ketika kita harus berlaga di pertandingan maha penting macam Liga Champions ini apalagi menyambangi kandang lawan (FYI, partai final ini memang telah dijadwalkan sebelumnya akan diadakan di kandang Bayern, Allianz Arena). Tanpa 4 pilar utama, TRIM (Terry, Ramires, Ivanovic dan Meireles), banyak yang menyangsikan Chelsea bisa sebagai jawara Eropa dan mengalahkan Bayern di kandangnya sendiri. Captain Lampard bahkan mengatakan bahwa dia tak masalah bahwa timnya disebut underdog karena beban di bahu kami tidak sebesar beban di kubu lawan. Itu artinya peluang Chelsea untuk menjadi jawara masih terbuka lebar.

Bagi True Blue seperti saya, Chelsea wajib menang karena saya masih ingin melihat perjuangan John Terry dkk di Liga Champions tahun depan – Chelsea hanya finis di urutan keenam klasemen akhir Liga Inggris dan itu artinya hanya dengan memenangkan Liga Champions-lah satu-satunya cara mereka bisa kembali bersaing dengan klub-klub elit Eropa di Liga Champions musim depan. Namun tentu saja bukan perjuangan yang mudah karena banyak kalangan yang sangat menginginkan Bayern menang, terlebih di kandang sendiri.

Di 45 menit babak pertama, terutama 30 menit awal, Chelsea banyak merapkan strategi bertahan walaupun pertahanan mereka tak seketat ketika mereka bertahan di semifinal melwan Barcelona. Saya acungi jempol untuk Luiz dan Cahill yang telah kembali bugar dan tampil sangat luar biasa dalam pertahanan Chelsea. Penampilan Cole pun juga sangat menakjubkan. Beberapa kali dia memblok bola dari sodoran pemain Bayern yang mengarah ke gawang Cech. Bayern memang tampil ofensif dan agresif namun Chelsea sangat disiplin dalam bertahan. Chelsea terlihat relatif tenang dan kalem, mungkin karena faktor RDM yang juga sangat kalem. Saya salut dengan attitude mantan pemain Chelsea ini. Saya pun berspekulasi bahwa beban mental paling berat ada di pundak seluruh punggawa Bayern karena mereka tentu punya misi untuk menjadi tim pertama yang memenangi Liga Champions di kandang sendiri setelah Internazionale di tahun 1965. Belum pernah ada tim yang menang Liga Champions di kandang sendiri setelah format kejuaraan paling elit antar tim-tim Eropa ini berganti nama menjadi Liga Champions.

Semua orang menantikan gol pertama di Allianz Arena. Semua orang berharap tim jagoannya-lah yang menyarangkan gol tersebut. Bayern masih begitu ofensif dalam menyerang, Chelsea masih menerapkan disiplin militer untuk bertahan. Banyak peluang Bayern yang gagal dikonversi menjadi gol. Walaupun hanya memiliki sedikit peluang, Chelsea termasuk efektif dalam serangan balik. Serangan balik Chelsea memang mematikan.

Di 45 menit babak kedua belum ada substitutes di kedua kubu. Sebenarnya saya berharap sekali Torres bermain dan dia pun masuk di menit ke-84. Bayern masih berusaha menusuk dari berbagai lini untuk mengobrak abrik pertahanan Chelsea namun kedisiplinan Chelsea dan mental pantang menyerah pasukan Biru London masih sangat kokoh. Menit ke-53 Ribery berhasil membobol gawang Chelsea but unfortunately it was offside. Namun pada menit ke-83 gawang Cech bergetar juga setelah sundulan Müller gagal diantisipasi kiper yang berulang tahun pada hari ini. Bayern 1 – 0 Chelsea. Bayern pun layak merayakan gol ini but not for a long time.

Saya sudah mulai ketar-ketir tapi saya masih optimis – dari awal peluit babak pertama hingga saat ini – bahwa Chelsea akan berhasil memenangi laga ini. I got a good feeling about this dan ini terbukti lima menit kemudian. Corner Mata berhasil dikonversi menjadi gol lewat sundulan akurat Drogba yang memaksakan laga ini harus dilanjutkan ke extra time. Mental Chelsea memang terletak di para pemainnya, I know that, bukan seperti mental Bayern yang ada di timnya. Terbukti kan Chelsea bisa mencetak gol sehingga kedudukan menjadi Bayern 1 – 1 Chelsea.

Di 15 menit babak extra time pertama, menit ke-93 Drogba melakukan kesalahan paling foolish dengan melanggar Ribery di kotak penalty Chelsea. Robety ditarik keluar karena cedera dan Bayern mendapat hadiah penalty. Kartu kuning untuk Drogba. Namun Cech berhasil menyelamatkan gawangnya dari tendangan penalty Robben dan menyelamatkan Drogba dari olok-olokan fans Chelsea. Drogba sudah membuat gol penyimbang di akhir babak kedua dan dialah pahlawan Chelsea – sebelum kesalahannya karena melanggar Ribery. So thanks to Petr Cech!!

2x15 menit extra time tidak merubah papan skor bagi kedua tim sehingga penalty shoot-out pun harus dilakukan untuk mencari pemenang. Memori final 2008 di Moscow pun merasuki pikiran saya, dan mungkin pikiran punggawa Chelsea yang terlibat di final menyakitkan itu (I saw Terry’s face was unreadable) karena mereka merelakan titel direbut rival senegara, Manchester United. Saya pribadi sangat mengharapkan Chelsea menang di final kedua kalia ini namun kalaupun kalah saya juga tetap harus memberi applause kepada Muenchen. Fair play, respect.

Di laga semifinal leg kedua melawan Real Madrid pun, Muenchen harus menjalaninya dengan penalty shoot-out dan ketika itu Neuer dan Schweinsteiger menjadi pahlawan karena berhasil menghantarkan Muenchen berlaga di partai final di kandang sendiri. Namun kali ini atmosfirnya berbeda. Ini laga final. Ini laga final Liga Champions.

Terlihat sekali beban mental di kedua klub sangat besar, terutama di kubu Bayern. Dan ini penalty shoot-out dengan akurasi 99% pasti gol. Namun saya percaya pada Cech, dia kiper yang sangat tangguh dan selama 2x45 menit dan 2x15 menit konsentrasinya tak terusik. Dia pasti akan tampil menakjubkan di bawah mistar gawang Chelsea.

Gawang yang dipilih untuk penalty shoot-out adalah gawang dimana di belakangnya dihuni oleh banyak suporter Bayern (Bayern end). Mental dan keajaiban berbicara di sini.

Skipper Bayern, Lahm, mengambil penalti pertama dan Cech kurang sigap mengantisipasinya dan goal. Bayern 1 – 0 Chelsea

Mata mengambil tendangan penalti pertama untuk Chelsea namun tendangannya berhasil diblol Neuer. Pendukung Bayern di belakang gawang bersorak. Bayern 1 – 0 Chelsea

Gomez berhasil membobol gawang Cech di sudut kanan bawah. Bayern 2 – 0 Chelsea

Namun Luiz berhasil melepaskan tendangan terarah ke gawang Neuer. Bayern 2 – 1 Chelsea

Neuer mengambil tendangan penalti ketiga untuk Bayern dan dia berhasil. Tendangannya sangat brilian, I admit. Bayern 3 – 1 Chelsea

Lampard, spesialis algojo penalti untuk Chelsea, dan pemain favorit saya, mengambil tendangan ketiga untuk Chelsea. Dan berhasil. Lampard memang keren. Bayern 3 – 2 Chelsea

Tendangan keempat untuk Bayern diambil oleh Olic dan Cech berhasil menyelamatkan gawangnya!! What a save!! Bayern 3 – 2 Chelsea

Cole berhasil menyarangkan bola ke gawang Neuer dengan sangat brilian. Dan inilah sudden death. Kedudukan imbang sekarang. Bayern 3 – 3 Chelsea

Algojo penalti kelima Bayern, Schweinsteiger, gagal menjalankan tugasnya karena tendangannya berhasil diantisipasi Cech. Oh, Dear, setelah menjadi pahlawan Bayern di semifinal kontra Madrid, sekarang Schweinsteiger harus mengakui bahwa mentalnya di laga ini belum sekuat mental pemain Chelsea. Bayern 3 – 3 Chelsea

Drogba berpeluang menjadi pahlawan Chelsea jika tendangannya kali ini berhasil bersarang di gawang Neuer. And it did happen!! What a goal, what a brilliant goal!! Bayern 3 – 4 Chelsea

Satu catatan: berdasarkan pengamatan saya, gerakan Cech dalam membaca arah bola hasil tendangan pemain Bayern sudah akurat namun sayangnya mungkin tendangannya masih terlalu strong buat dihentikan. Dibandingkan dengan Neuer, saya lebih bangga pada Cech.

Chelsea pun berhak menjadi juara dan berpesta di podium Allianz Arena setelah melewati adu penalti yang sangat mendebarkan ini. Semua pemain Bayern tertunduk lesu di lapangan. Mata mereka berbicara jika mereka sangat ingin menjadi orang yang ada di podium, mencium dan mengangkat piala Liga Champions. Tapi kenyataannya malah sebaliknya. So for all Bayern Muenchen fans all around the world, just take the loss. There is time when a team is in up and down.



Saya sangat menyukai ekspresi JT (yang akhirnya diperbolehkan mengangkat piala ini) dan Lampard. Ekspresi suka cita RDM. Ekspresi Roman yang begitu mengidamkan piala ini dibawa pulang ke Bridge.  Ekspresi semua punggawa Chelsea. We’re all happy finally.


Saya gak peduli dengan tanggapan orang yang masih menyangsikan Chelsea even after they defeated Bayern Munich. Jawara pasti memiliki sesuatu yang pantas menjadikannya sebagai seorang kampiun. Memang permainan Chelsea kurang impresif tapi jika itulah jalan untuk menang, saya tak keberatan. Para pemain Chelsea pun, saya yakin, tak keberatan. Sekarang terbukti, kan, Chelsea merajai Eropa sekarang. Ini membuktikan bahwa strategi bertahan yang membosankan pun bisa membawa sebuah tim meraih tahta tertinggi di Eropa.

Sebenarnya saya masih belum percaya Chelsea berhasil meraih titel Liga Champions. Kemenangan ini begitu manis dan luar biasa. Ini adalah kemenangan pertama klub kota London di Liga Champions. Tak pelak semua warga London, khusunya London Barat, tempat Stamford Bridge aka markas Chelsea bernaung,  turun ke jalan dan berpesta. Lampard, Di Matteo dan Drogba dielu-elukan. Ini adalah kali pertama pelatih Italia mengantarkan klub non-Italia menjuarai Liga Champions. Dan mungkin ini adalah pertama kalinya seorang caretaker berhasil mempersembahkan trofi paling prestisius untuk sebuah klub. Whoa, let’s give him big applauses!!!

Chelsea menjadi jawara Liga Champions dan dengan begitu kandaslah mimpi Tottenham Hostpur untuk berlaga di Liga Champions musim depan karena sesuai dengan kesepakatan, hanya ada 4 klub dair Inggris yang berhak melaju ke Liga Champions. Tottenham kebetulan berada di klasemen akhir keempat. Sorry for Tottenham. Just be happy for your neighbour!!

Dengan resminya Chelsea menjadi jawara Eropa, beberapa mitos Liga Champions pun masih tak tergoyahkan.

Dalam sepak bola, mitos dan dewi fortuna memang masih sangat dipercaya. Menurut saya, hal ini sah-sah saja. Mungkin masalah mental pun menjadi kunci utama sebuah tim berhasil di ajang manapun. Menjadi tuan rumah tak selalu membuat sang Raksasa Bavaria menang. Dan satu lagi, jangan remehkan tim lawan.

Ini adalah beberapa pertanda dan mitos seputar Liga Champions yang masih kokoh:

  1. 1      Tim yang berhasil menyingkirkan Barcelona di semifinal dan bertemu Bayern Munich di final pasti menjuarai Liga Champions. (tengoklah Inter Milan tahun 2010)
    2.      Wembley 2011 (tuan rumah bagi Manchester United) menjadi saksi kemenangan Barcelona. Allianz Arena, kandang bagi Muenchen, Chelsea malah yang berhasil menang. (faktor mental)
    3.      Perjalanan Chelsea di Liga Champions.
    a.       2000 : perempat final
    b.      2004 : semifinal
    c.       2008 : final
    d.      2012 : winner!!
    4.      Tim dengan warna biru
    a.       2010 : Biru Hitam (Inter Milan)
    b.      2011 : Biru Merah (Barcelona)
    c.       2012 : Biru (Chelsea)
    5.      (boleh percaya boleh tidak) ramalan seekor llama asal Inggris terbukti jitu karena dia berhasil menebak Chelsea memenangkan laga final ini setelah dua menit ‘berpikir’. Llama ini pun sebelumnya berhasil meramal bahwa Chelsea akan memenangkan piala FA kontra Liverpool dua minggu sebelumnya. Berita ini kurang terekspos karena media lebih ‘suka’ memberitakan seekor anjing Jerman yang menebak Muenchen akan menjuarai laga ini. Sepertinya media lebih memihak Muenchen.
    6.      Allianz Arena selalu menghasilkan juara baru.
    7.      Rekor tim Jerman yang susah menang melawan tim asal Inggris kembali diperpanjang.
    19.05.12 adalah tanggal partai final ini diadakan sedangkan 1905 adalah tahun Chelsea didirikan.

Sweet Triumph for Chelsea, sweet present for Cech.
Happy Birthday, Petr Cech.

We keep the Blue Flag Flying High at Allianz Arena.

0 comments:

Post a Comment