Pages

Subscribe:

Saturday, April 21, 2012

Another Perspective for 1st Leg Semi-final UCL 2012 “Chelsea vs Barcelona”

The Blue Flag is Flying High 


Akhirnya doa semua True Blues di dunia menjadi kenyataan: Chelsea menang di leg 1 Semifinal UCL 2012!!! Kalau aku ada di Bridge saat itu, aku bakal standing applause buat Chelsea – buat Drogba, buat di Matteo – aku bakal teriak-teriak sepanjang jalan pulang.

Sepanjang 2x45 menit pertandingan, aku dibuat ketar-ketir, cenat-cenut, deg-degan gak keruan. Dari sejak peluit ditiup, ball position Barcelona lebih unggul. Dan selalu begitu sampai 2x45 menit kemudian. Chelsea gak pernah megang bola lebih lama, selalu berhasil direbut. Yah, walaupun pemain Barcelona rata-rata pendek, gak setinggi pemain Chelsea, tapi mereka berhasil memanfaatkan hal itu buat unggul di penguasaan bola, salah satunya. Tapi sepak bola tidak ditentukan oleh ball position. Sepak bola ditentukan oleh gol.

Barcelona emang punya banyak peluang emas tapi semuanya gak berhasil menggetarkan gawang Petr Cech. He played so damn good. Lini pertahanan The Blues juga patut diacungi jempol. Inilah kunci sukses Chelsea saat itu. Semua pemainnya bermain luar biasa. Excellent!! Ada satu peluang yang kalau gak digagalkan Ashley Cole bakal jadi gol. Ada satu peluang dari Lionel Messi yang bisa dihentikan Cech.

Tapi satu-satunya peluang Chelsea akhirnya berbuntut gol. Satu-satunya gol di pertandingan ini: gol dari Drogba, assist dari Ramires, dengan serangan balik yang cepat. Gol terjadi di menit-menit terakhit babak pertama. Serentak Bridge pun bergemuruh dashyat, menyambut gol Drogba. Aku sendiri juga mulai lompat-lompat gak jelas, bikin gaduh kost di pagi buta. Aku gak peduli, I was too thrilled!!

Ball position masih didominasi Barcelona tapi Chelsea masih bisa bertahan. Jantung aku juga masih belum mau berdegup normal. Aku masih berharap akan ada gol lagi. Keunggulan 1 – 0 sebenarnya sudah cukup untuk Chelsea, untuk aku pribadi. Chelsea unggul dengan agregat 1 – 0.Yang penting Barcelona gak dapet gol tandang dan itu bisa dibilang mendekatkan langkah Chelsea ke trofi kuping-besar. Aku harap Chelsea bisa meraihnya tahun ini. Kebanggaan untuk semua True Blues di seluruh dunia, kebanggaan Roman Emperor, kebanggaan Roberto di Matteo.

Anyway, kinerja RDM memang pantas diacungi jempol. Awalnya waktu dia didaulat menjadi care-taker Chelsea semenjak Andre Villas-Boas dipecat, banyak yang menyangsikan dia, termasuk aku. Aku memandang sebelah mata ke RDM. Tapi buktinya dia juga yang berhasil membangkitkan Chelsea. Dia juga yang berhasil membawa Chelsea ke semifinal UCL, ke final Piala FA, prestasi yang hampir mustahil saat Chelsea masih di bawah asuhan AVB. Bukan karena AVB jelek, dia bagus kok. Sebelum ke Chelsea dia meraih 4 gelar sekaligus dengan Porto. Di era RDM, Chelsea berhasil mempertahankan rekor 10 kali tak terkalahkan di kandang, termasuk kemenangan di Bridge kemarin. Cuma tinggal menunggu waktu saja sampai RDM menandatangani kontrak permanen sebagai pelatih Chelsea. And I hope so. Dialah satu-satunya yang bisa menggabungkan para pemain ‘tua’ Chelsea macam Frank Lampard, kapten John Terry, Didier Drogba, dan pemain mudanya seperti Juan Mata.

 For me, kalau toh tahun ini Chelsea masih belum bisa meraih piala Liga Champions, that’s okay, asalkan wasit di leg 2 nanti di kandang Barcelona, Camp Nou, gak rese seperti tahun 2009 dulu. That’s it. Sepakbola memang bukan pertandingan catur. Lapangan sepak bola sangat luas dan hanya ada 1 wasit utama dan 2 hakim garis. 3 pasang mata gak cukup untuk mengawasi satu bola dengan 22 pemain. Inilah keunikan sepak bola. Dan buat kalian fans Barcelona, yang gak percaya sama ini, coba cek Google, cari beritanya. Buka mata kalian karena keadilan dan kesempurnaan hanya milik Tuhan, bukan milik klub favorit dunia.

Biasanya sudah menjadi ‘tradisi’ bahwa tim favorit dan terbaik di dunia selalu mendapat ‘perhatian’ lebih dari wasit. Mereka cenderung lebih dibela. Dan itu sebenarnya gak salah, hanya kurang adil saja. Kalau mau diasosiasikan, coba inget waktu sekolah, di saat orang pintar selalu didengarkan dan dinomorsatukan. Apa yang mereka katakan dan lakukan selalu didengarkan, disorot, diperhatikan, dan kadang itu bisa membuat mereka manja atau malah lebih terpacu untuk jadi lebih baik lagi. Dan orang biasanya berharap terlalu berlebihan pada mereka. Itu fakta bukan bualan.

No comment soal Barcelona, soal predikat ‘cheaters, liars, actors’ mereka. Gak peduli El Clasico, gak peduli betapa Jose Mourinho selalu geram dan gregetan saat timnya, Real Madrid, tanding lawan Barcelona. Yah, mungkin suatu hari nanti aku bisa liat match yang melibatkan Barcelona secara langsung dan membuktikan hal ini. *shrugs*

Menjelang leg 2 nanti, aku cuma mau yang terbaik, whether Chelsea akan melaju ke final atau gak, yang jelas Chelsea udah berhasil mengalahkan Barcelona di leg 1, mengalahkan tim favorit dan juara bertahan UCL dan membuktikan pada dunia bahwa tim sekelas Barcelona ternyata masih bisa dikalahkan. Bahkan Getafe pun bisa mengalahkan mereka. Beban sebagai juara bertahan kadang bisa menjadi terlalu berat dan menyakitkan – atau mungkin bisa menjadi racun. Determinasi, kerja keras, optimisme, dan tekad yang kuat selalu menang. Tapi aku optimis Chelsea bisa meraih piala Champions tahun ini. Optimis gak ada salahnya, kan?

Blue is the colour, football is the game
We’re all together and winning is our aim
So cheer us on through the sun and rain
Cause Chelsea, Chelsea is our name

#KTBFFH #CTID

0 comments:

Post a Comment